Kamis, 23 April 2015

BMKG: Kecepatan Angin di Jakarta Tiga Kali Kecepatan Normal

Pelapis gedung Setjen DPR di Senayan rontok akibat angin kencang yang melanda kawasan itu. BMKG mengatakan kecepatan angin di Jakarta hari ini lebih cepat tiga kali kecepatan normal.

"Memang cukup kencang anginnya, pengamatan di Cengkareng mencapai 30 km/jam, padahal normalnya hanya sekitar 10 km/jam," kata Agie Wandala, prakirawan BMKG, kepada detikcom, Jumat (24/4/2015).

Agie mengatakan, pada pos pengamatan Pondok Betung kecepatan angin mencapai 40 km/jam. Kecepatan angin yang cukup tinggi ini disebabkan ada daerah bertekanan rendah (low pressure) di sekitar selatan Jawa.

"Angin yang cukup kencang juga akan terjadi di bagian pesisir selatan Jawa," katanya.

Selain angin kencang suhu di Jakarta juga cukup sejuk. Suhu udara siang ini tercatat 29 derajat Celcius. Padahal normalnya suhu Jakarta pada siang hari bisa mencapai 33 derajat Celcius.

Minggu, 19 April 2015

Angelina Jolie dan Brad Pitt Segera Adopsi Anak Dari Suriah

Selain dikaruniai tiga anak kandung, Angelina Jolie dan Brad Pitt juga mengadopsi tiga orang anak dari ras yang berbeda-beda. Kali ini pasangan aktor tersebut dikabarkan akan segera mengadopsi satu orang putri lagi.

Angelina, bersama PBB, belum lama ini mengunjungi Suriah untuk melihat para pengungsi korban perang. Aktris berusia 39 tahun tersebut dikabarkan sangat tergugah ketika melihat anak-anak terlantar tanpa orangtua di pengungsian.

"Ia beberapa kali meneteskan air mataya melihat penderitaan anak-anak yatim piatu korban konflik Suriah. Sekarang setelah masalah kesehatannya beres, Angelina dan Brad percaya ini adalah waktu yang tepat untuk mengadopsi anak yatim-piatu lain dari Suriah. Kemungkinan besar seorang putri," ujar seorang sumber terdekat seperti dikutip dari Mirror, Senin (20/4/2015).

Menurut sumber yang sama, Angie dan Brad akan mewujudkan rencananya untuk mengadopsi seorang putri dari Suriah pada akhir musim panas 2015.

Angelina Jolie dan Brad Pitt telah dikaruniai tiga anak kandung, si kembar Knox dan Vivienne (6) beserta Shiloh (8). Kedua bintang film 'Mr & Mrs Smith' tersebut juga mengadopsi tiga orang anak lainnya, Maddox (13) kelahiran Kamboja, Zahara (10) yang lahir di Ethiopia dan Pax (11) yang berasal dari Vietnam.

Berita Lainnya :

http://blogberkatakata.blogspot.com/2015/04/mario-si-penyusup-roda-pesawat-yang.html
http://coretansipinky.blogspot.com/2015/04/raffi-gigi-tak-bisa-lepas-dari-internet.html
http://alhariz87.blogspot.com/2015/04/gerrard-bukan-lagi-jimat-liverpool.html

Ini Alasan Tim Reformasi Migas Ingin Bensin RON 88 'Punah'

Mulai bulan depan, rencananya PT Pertamina (Persero) tidak lagi menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium RON 88. Ini sesuai dengan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas pimpinan Faisal Basri, yaitu paling lambat 2 tahun lagi bensin RON 88 sudah 'punah'.

"Sebenarnya yang kami usulkan untuk dihapus itu bukan Premium, karena Premium adalah merek. Namun yang kami usulkan dihapus adalah bensin RON 88," kata Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas Agung Wicaksono dalam diskusi Energi Kita di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/4/2015).

Menurut Agung, setidaknya ada 2 alasan mengapa bensin RON 88 harus hilang. Pertama adalah neraca perdagangan Indonesia harus diperbaiki. Impor BBM yang tinggi, terutama bensin RON 88, harus mulai dikurangi.

"Indonesia defisit minyak sejak 2003, dan 10 tahun kemudian defisit perdagangan BBM dan minyak mentah itu terjadi. Pertumbuhan konsumsi tak bisa dikejar pertumbuhan produksi. Jadi penghapusan RON 88 sangat penting," jelasnya.

Alasan kedua, lanjut Agung, adalah impor bensin RON 88 yang sarat 'permainan'. "Pemburu rente memiliki kedekatan pada pengambil keputusan, itu jadi terdistorsi," tegasnya.

Tim Reformasi sendiri mengusulkan waktu 2 tahun agar Pertamina menghapus RON 88. Waktu 2 tahun ini diputuskan setelah mempertimbangkan beberapa hal.

Pertama adalah menghabiskan impor RON 88 yang telah dilakukan oleh anak usaha Pertamina, Pertamina Energy Services Pte Ltd alias Petral. "Akhir tahun kemarin, Petral melakukan cuci gudang untuk impor 6 bulan ke depan," ujarnya.

Kedua, demikian Agung, adalah mempersiapkan kilang Pertamina agar bisa memproduksi BBM sekelas minimal RON 92 lebih banyak.

"Jadi ada pengalihan kilang dari RON 88 menjadi RON 92. Itu mengapa perlu 2 tahun," ucapnya.
(zul/hds)

Berita Lainnya :

http://bloggalagreece2010.blogspot.com/2015/04/ahok-marah-balai-betawi-setu-babakan.html
http://sarahgracedye.blogspot.com/2015/04/baku-tembak-polisi-di-cijantung.html
http://safiadboutique.blogspot.com/2015/04/ini-kritik-tim-reformasi-migas-buat.html
http://solehinloveislam.blogspot.com/2015/04/pertamina-tegaskan-tak-hapus-premium.html
http://weeklyteaparty.blogspot.com/2015/04/presiden-china-dan-belasan-kepala.html
http://ipaspwb.blogspot.com/2015/04/harga-pertalite-ron-90-bakal-di-kisaran.html

Jumat, 17 April 2015

Gara-gara Tak Diberi Rokok, Sekelompok Pemuda Rampas 12 Handphone Pedagang

Sekelompok pemuda di Semarang merampas 12 handphone dari pedagang kaki lima di Jalan Pemuda Semarang. Para pelaku merampas hanya gara-gara tidak diberi rokok.

Pedagang bernama Amad Djumadi (43) itu melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang. Dalam laporannya, Amad mengatakan peristiwa terjadi pukul 19.30 hari Kamis (16/4) kemarin.

Saat itu ia baru saja menggelar dagangan handphone-nya di pinggir Jalan Pemuda. Namun tiba-tiba datang lima pemuda dan meminta rokok dengan memaksa.

"Mereka datang lima orang, minta rokok," kata Amad seperti dalam laporannya, Jumat (17/4/2015).

Warga Gang Bandeng, Mangkang Wetan itu tentu saja menolak permintaan lima pemuda yang meminta rokok tersebut karena baru buka dan belum ada pembeli. Tidak diberi rokok, para pelaku marah-marah dan menggasak 12 handphone dagangan Amad.

"Mereka marah dan memaki. Semua barang dagangan saya diambil," ujarnya.

Awalnya Amad berusaha menghalang-halangi para pelaku, namun ia akhirnya mengalah karena kalah jumlah dan takut dilukai. Ia pun memilih menempuh jalur hukum dan melapor ke Polrestabes Semarang. Saat ini laporan tersebut ditangani Sat Reskrim Polrestabes Semarang.