Sabtu, 09 Mei 2015

Mendag: Impor Beras Jadi Opsi Terakhir

Kementerian Perdagangan akhirnya memberikan penjelasan soal rencana pemerintah membuka keran impor beras. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan bahwa impor beras merupakan opsi terakhir dari pemerintah.

"Itu salah satu opsi terakhir yang harus ditempuh untuk mempertahankan stok, minimal beras Bulog 2 juta ton di akhir tahun," ujar Rachmat Gobel di Jakarta, Sabtu (9/5/2015).

Saat ini, kata dia, langkah yang diambil Kemendag adalah memastikan data stok beras yang saat ini ada. Oleh karena itu, Kemendag pun akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian terkait stok beras tersebut.

Selain itu, untuk menjaga stabilitas harga beras, Kemendag akan melakuan operasi pasar di berbagai daerah. Diharapkan dengan kebijakan itu maka tak akan terjadi kekurangan beras dan tak akan terjadi lonjakan harga.

Sebelumya, pemerintah berancang-ancang membuka keran impor utamanya beras untuk menjaga gejolak harga yang bisa memicu inflasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menuturkan, pemerintah perlu memastikan kecukupan pasokan bahan pokok seperti beras dan gula pasir. Instrumen pengendali harga Perum Bulog, menurut Sofyan, tidak bisa terlalu banyak menyerap beras dari petani.
“Kalau misal pengumpulannya tidak terlalu banyak pemerintah membuka opsi impor, utamanya untuk beras,” kata dia di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar